Perkataan Masehi
digunakan oleh umat Kristian awal untuk menetapkan hari kelahiran Yesus yang
dalam bahasa latin disebut Anno Domini (AD) yang berarti “Tahun Tuhan Kita”
atau Common Era/CE (Era Umum) untuk era Masehi dan Before Christ/BC (sebelum
kelahiran Kristus) atau Before Common Era/BCE (Sebelum Era Umum).
Kalendar
Masehi mengikuti putaran matahari. Sistem penanggalan yang merujuk pada awal
tahun Masehi ini mulai diadopsi di Eropa Barat pada abad ke-8. Pada tahun 527
M, Dionisius Exoguus (Biarawan Katolik) ditugaskan oleh pimpinan Gereja untuk
membuat perkiraan tahun dengan berpusatkan pada tahun kelahiran Nabi Isa A.S
(Yesus) dan mula digunakan untuk mengira tanggal Paskah (Computus) berdasarkan
tahun berdirinya Roma.
Awalnya,
perkiraan hari Orang Romawi terbahagi kepada 10 bulan saja (kecuali Januari dan
Februari). Perkiraan bulan Masehi ini ada hubungannya dengan dewa bangsa Romawi
dan berdasarkan urutan susunan bulan.
Penanggalan Gregorius
|
Hari
|
Asal usul nama bulan
|
January
|
Janus (Dewa pertama dan terakhir bangsa Romawi)
|
|
February
|
||
March
|
31
|
Mars (Dewa perang Romawi)
|
bahasa
Latin: aperire yang
artinya membuka. Bulan April (Aprilis) dalam kalendar Romawi merupakan
penghormatan untuk dewi Venus. Kata April diambil dari nama Venus dalam
bahasa Yunani yaitu Aphrodite (Aphros).
|
||
May
|
31
|
Maia Maiestas (Dewi Romawi)
|
June
|
30
|
|
July
|
31
|
Julius
Caesar
(diktator Romawi) (bulan ini sebelumnya disebut Quintilis, bulan ke-5 kalendar
Romawi)
|
August
|
Augustus (Kaisar Romawi pertama) (bulan ini
sebelumnya disebut Sextilis, bulan ke-6 kalendar Romawi)
|
|
30
|
Septem (bahasa Latin untuk tujuh, bulan ke-7
kalendar Romawi)
|
|
31
|
Octo (bahasa Latin untuk delapan, bulan ke-8
kalendar Romawi)
|
|
30
|
Novem (bahasa Latin untuk sembilan, bulan ke-9
kalendar Romawi)
|
|
December
|
31
|
Decem (bahasa Latin untuk sepuluh, bulan ke-10
kalendar Romawi)
|
Total
|
365/366
|
Pada zaman
dahulu permulaan penanggalan Masehi jatuh pada bulan Mac. Penanggalan yang
awalnya 10 bulan kemudian berkembang menjadi 12 bulan dengan tambahan 2 bulan
yaitu Januarius dan Februarius. Januarius adalah nama dewa Janus yang berwajah
dua yang menghadap kedepan dan kebelakang, sehingga dapat memandang masa lalu
dan masa depan. Kerananya bulan Januarius ditetapkan sebagai bulan pertama.
Februarius diambil dari upacara Februa yaitu upacara pembersihan untuk menyambut
kedatangan musim bunga. Dengan ini Februarius menjadi bulan yang kedua sebelum
musim bunga datang pada bulan Mac.
Ketika
Julius Caesar berkuasa, ia menerima anjuran para ahli perbintangan Mesir untuk
memperpanjang tahun 46 SM menjadi 445 hari dengan menambah 23 hari pada bulan
Februari dan menambah 67 hari antara bulan November dan December. Setelah
kembali ke Roma, beliau mengeluarkan maklumat penting dan berpengaruh luas
hingga kini yakni penggunaan sistem matahari dalam sistem penanggalan seperti
yang dipelajarinya dari Mesir.
Keputusannya
ketika itu, setahun berumur 365 hari atas alasan, bumi mengelilingi matahari
selama 365,25 hari. Kedua, setiap 4 tahun sekali, umur tahun tidak 365 hari
tetapi 366 hari yang juga disebut tahun loncat. Tahun loncat ini sebagai
penampungan kelebihan 6 jam setiap tahun yang dalam 4 tahun menjadi 4x6=24 jam
atau 1 hari.
Kerana
jasanya, maka penanggalan itu disebut penanggalan Julian dengan mengganti nama
bulan ke-7 yang asalnya Quintilis menjadi Julio. Waktu terus berjalan, tanpa
diduga, penanggalan Julian juga memperlihatkan kemelesetan apabila pada zaman Julius
Caesar jatuhnya musim bunga mundur hampir 3 bulan, menyebabkan musim bunga dirasakan
maju beberapa hari dari pemusatan yang telah ditentukan. Ini mengakibatkan
perayaan Paskah tidak tepat kerana kalendar Julian berlangsung selama 365,25
hari, yang menyebabkan setiap satu millennium akan terlebih 7-8 hari.
Untuk
meluruskan kemelesetan, Paus Gregorius XIII ketua Gereja Katolik di Roma setelah
diusulkan oleh seorang Doktor dari Napoli, Italia yang bernama Aloysius Lilius
pada tanggal 24 Februari 1582 membetulkan dan mengeluarkan sebuah keputusan.
Pertama, angka tahun pada abad pergantian yakni angka tahun yang berakhir
dengan 2 kosong, yang tidak habis dibahagi 400, contohnya 1700, 1800 dan
selanjutnya, tidak lagi sebagai tahun loncat (catatan: jadi tahun 2000 yang
habis dibahagi 400 adalah tahun loncat). Kedua, untuk mengatasi keadaan darurat
pada tahun 1582 itu diadakan pengurangan sebanyak 10 hari jatuh pada bulan October.
Pada bulan October 1582, setelah tanggal 4 October 1582 (Kamis) langsung ke
tanggal 14 October 1582 (Jumat). Ketiga, Paus Gregorius XIII menetapkan 1
Januari sebagai tahun baru yang bermula pada tahun 1622. Berarti pada perkiraan
Dionisius Exoguus terhapus. Tahun baru bukan lagi 21 Mac seiring dengan
pengertian kelahiran Nabi Isa A.S (Yesus) dan permulaan musim bunga yang sudah
disetujui sejak Konsili Nicea I pada tahun 325.
Penanggalan
tahun Masehi yang dipakai saat ini berdasarkan Astrologi Mesopotamia yang dikembangkan
oleh astronaut-astronaut para penyembah dewa-dewa. Setelah ditetapkannya sistem
kalendar ini tidak semua Negara langsung menggunakan sistem kalendar ini.
Setelah beberapa abad baru mulai banyak Negara yang menggunakan sistem penanggalan
ini.
Sumber:
-
Abby Fadhillah Yahya, Mahasiswa
IAIN sunan ampel, Surabaya, www.hidayatullah.com