Pembahasan
Menjadi tanggungjawab bagi seluruh umat manusia muslim untuk menyampaikan kebaikan, kebenaran dan nasehat yang menjadi salah satu syarat untuk memasuki Surga Allah SWT yang juga merupakan tugas bagi seorang da'i seperti yang dinyatakan dalam Al-Quran Surah Al-Asr (103: 1-3)
وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ
وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣)
Demi masa (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, dan nasehat menasehati, supaya mentaati kebenaran, dan nasehat menasehati, supaya menetapi kesabaran (3)
Memahami makna sebenar dari da'i adalah orang yang mengajak, menyeru kejalan kebaikan yang berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah. Da’i yang mengajak kepada Allah adalah mereka sebagai pewaris para Nabi, yang mengajak dari jalan kesesatan menuju jalan yang benar {petunjuk} dan mereka sabar dari orang-orang yang menyakiti baik dengan ucapan atau perbuatan dan mereka yang senantiasa menghidupkan dengan kitab Allah dan menghidupkan Sunnah-sunnah Rasulullah.
Seorang da'i haruslah benar-benar menjadi da'i yang memenuhi kriteria sebenar sebagai da'i seperti yang dimaksudkan diatas. Akhir-akhir ini muncul fenomena baru yang dikenali sebagai da'i selebritis. Da'i selebritis adalah seorang pendakwah ataupun da'i yang menyampaikan dakwahnya lebih banyak melalui media massa seperti televisi, radio dan acara lainnya. Yang mana da'i ini setara dengan artis-artis lainnya. Bedanya, artis terkenal melalui nyanyiannya atau lakonannya, manakala da'i selebritis ini terkenal dengan penyampaian dakwahnya. Da'i selebritis ini, kehidupan sehari-harinya selalu disorot dengan media. Seluruh masyarakat dapat mengetahui cara kehidupan seorang da'i itu, dari pakaiannya, makannya, bekeluarganya, dan sebagainya.
Secara bahasa, arti kata "celebrity" adalah famous person, orang tenar. Celebrity memiliki akar kata yang sama dengan celebrate. Arti kata celebrate sendiri adalah merayakan, memberitahukan ke khalayak, atau memperingati dengan ritus atau upacara. Celebrate biasanya melibatkan dan diketahui banyak orang, bahkan (terkadang) mendapat liputan atau pemberitaan meluas sehingga semakin banyak orang yang tahu. Celebrate dan celebrity kata kuncinya adalah dikenal luas. Ciri-ciri orang tenar adalah selalu menarik perhatian publik, entah ucapannya, tindakannya, maupun kehidupan pribadinya.
Permasalahan
Menjadi permasalahan sekarang ini adalah pro dan kontra terhadap da'i selebritis ini. Ada yang mengatakan bahwa da'i selebritis ini adalah salah satu cara berdakwah yang baik untuk menarik minat mad'u. Dan ada yang mengatakan bahwa da'i selebritis ini membawa banyak efek negatif kepada dakwah dan juga ajaran Islam itu sendiri. Sebelumnya kita harus melihat dari dua aspek positif dan negatifnya.
Positif
Mudah dalam menyampaikan dakwah. Dengan ini, dakwah yang ingin disampaikan akan lebih mudah dan jangkauannya lebih luas berbanding dengan dakwah cara biasa. Dakwahnya lebih mudah untuk diterima oleh mad'u.
Penyebaran dakwah Islam mampu bersaing dengan perkembangan zaman. Di zaman yang serba modern ini, Islam harus mampu bersaing dalam kepesatan pembangunan zaman agar tidak tertindas atau ketinggalan. Dengan adanya da'i-da'i selebritis ini dapat menghadirkan acara-acara televisi Islami dan menunjukkan cara hidup seorang muslim agar menjadi panutan untuk lainnya.
Menjadi profesi dan penghasilan rezeki. Menjadi da'i selebritis sungguh sangat menghasilkan rezeki yang melimpah ruah. Mengislamkan sebuah profesi dari artis yang notabennya negatif kearah yang positif dan Islami.
Negatif
Gaya hidup yang berubah. Dampak besar yang berlaku keatas da'i yang menjadi selebritis terlihat dari gaya hidupnya. Mungkin yang dulunya biasa-biasa saja atau sederhana, setelah menjadi selebritis semuanya serba menjadi mewah karena selalu disorot dengan kamera-kamera yang akan menceritakan kehidupan seseorang da'i itu.
Keluar dari nilai-nilai Islam. Kebanyakan para da'i selebritis ini keluar dari nilai-nilai keislaman yang mana niat asalnya adalah untuk menyebarkan dakwah tetapi malah mengejar kenikmatan dunia. Terlihat ketika sifat-sifat manusianya keluar seperti riak, takabur, sombong, dan lain sebagainya.
Memasang tarif. Sebagian da'i selebritis ada yang memasang tarif bagi setiap segmen yang dibawakan. Akhirnya, ikatan antara da'i dengan mad'u seperti ikatan bisnesman dengan pelanggannya. Dengan ini sudah terlihat bahwa keikhlasan seorang da'i itu sudah hilang.
Tidak mempunyai ilmu pengetahuan agama yang mencukupi. Kebanyakan dari da'i selebritis adalah bukan dari golongan-golongan ilmuwan agama yang mana ilmu pengetahuan agamanya sangat luas. Oleh dikarenakan cara berbicara dan penyampaian seorang da'i selebritis itu bagus dan baik, maka penyampaiannya dapat diterima. Yang menjadi permasalahan besar ketika ada diantara mereka yang menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan agama disebabkan oleh ketidaktahuan mereka.
Sekadar hiburan. Banyak di media-media sekarang, da'i selebritis ini menyampaikan dakwahnya tapi tidak mempunyai isi, hanya sekadar lelucon atau guyonan. Konsep dakwah disini terhapus serta merta karena ianya hanya sekedar hiburan untuk mencari rating penonton.
Kesimpulan
Dalam makalah ini, penulis memihak kepada kontra tentang da'i selebritis karena banyak negatifnya daripada positifnya. Atas dasar-dasar dan sebab-sebab sebagai berikut:
Tidak memenuhi kriteria sebagai seorang da'i
Ikhlas didalam berdakwah
Mendefinisikan tujuan
Mengoleksi sifat Mujahid
Mencari ilmu yang bermanfaat
Tidak memiliki pola hidup serba sempurna
Dll.
Hilang keikhlasan dalam berdakwah. Berdakwah tidak lagi dianggap sebagai tugas yang mulia untuk mencapai ridho Allah SWT melainkan hanya sebagai profesi untuk memenuhi kebutuhan duniawi dan akhirat terlepas.
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلَ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan menerima dari semua jenis amalan kecuali yang murni (ikhlas) untukNya dan untuk mencari wajahNya.
وَجَآءَ مِنْ أَقْصَا الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَى قَالَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ اتَّبِعُوا مَن لاَّ يَسْئَلُكُمْ أَجْرًا وَهُم مُّهْتَدُونَ
Dan datanglah seorang laki-laki dari ujung kota dengan bersegera, ia berkata: “Hai kaumku ikutilah utusan-utusan itu, ikutilah orang yang tidak meminta upah (balasan) kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Dari dalil Hadits dan Al-Quran diatas kita dapat melihat bahwa Allah SWT tidak menerima suatu amalan yang tidak ikhlas dan diseru untuk mengikuti orang-orang yang tidak meminta balasan karena merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Selain ikhlas, di dalam berdakwah wajib mengikuti Sunnah Nabi SAW. Sehingga seseorang berdakwah berdasarkan ilmu, hikmah dan kesabaran. Tidak berdakwah dengan bid’ah dan kemaksiatan. Karena memang Rasulullah SAW merupakan panutan terbaik bagi umat Islam dalam segala perkara, termasuk di dalam berdakwah menuju agama Allah. Allah Azza wa Jalla berfirman:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَالْيَوْمَ اْلأَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kamu (umat Islam, yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (pahala) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
Referensi
Al-Quran Al-Karim
As-Sunnah An-Nabawiyah
http://www.kompasiana.com/tomysaleh/siapa-itu-selebritis_550ffac2a33311c137ba7e04
http://ryannugrahaabuhasan.blogspot.co.id/2011/12/kriteria-dai.html
Menjadi tanggungjawab bagi seluruh umat manusia muslim untuk menyampaikan kebaikan, kebenaran dan nasehat yang menjadi salah satu syarat untuk memasuki Surga Allah SWT yang juga merupakan tugas bagi seorang da'i seperti yang dinyatakan dalam Al-Quran Surah Al-Asr (103: 1-3)
وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ
وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣)
Demi masa (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, dan nasehat menasehati, supaya mentaati kebenaran, dan nasehat menasehati, supaya menetapi kesabaran (3)
Memahami makna sebenar dari da'i adalah orang yang mengajak, menyeru kejalan kebaikan yang berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah. Da’i yang mengajak kepada Allah adalah mereka sebagai pewaris para Nabi, yang mengajak dari jalan kesesatan menuju jalan yang benar {petunjuk} dan mereka sabar dari orang-orang yang menyakiti baik dengan ucapan atau perbuatan dan mereka yang senantiasa menghidupkan dengan kitab Allah dan menghidupkan Sunnah-sunnah Rasulullah.
Seorang da'i haruslah benar-benar menjadi da'i yang memenuhi kriteria sebenar sebagai da'i seperti yang dimaksudkan diatas. Akhir-akhir ini muncul fenomena baru yang dikenali sebagai da'i selebritis. Da'i selebritis adalah seorang pendakwah ataupun da'i yang menyampaikan dakwahnya lebih banyak melalui media massa seperti televisi, radio dan acara lainnya. Yang mana da'i ini setara dengan artis-artis lainnya. Bedanya, artis terkenal melalui nyanyiannya atau lakonannya, manakala da'i selebritis ini terkenal dengan penyampaian dakwahnya. Da'i selebritis ini, kehidupan sehari-harinya selalu disorot dengan media. Seluruh masyarakat dapat mengetahui cara kehidupan seorang da'i itu, dari pakaiannya, makannya, bekeluarganya, dan sebagainya.
Secara bahasa, arti kata "celebrity" adalah famous person, orang tenar. Celebrity memiliki akar kata yang sama dengan celebrate. Arti kata celebrate sendiri adalah merayakan, memberitahukan ke khalayak, atau memperingati dengan ritus atau upacara. Celebrate biasanya melibatkan dan diketahui banyak orang, bahkan (terkadang) mendapat liputan atau pemberitaan meluas sehingga semakin banyak orang yang tahu. Celebrate dan celebrity kata kuncinya adalah dikenal luas. Ciri-ciri orang tenar adalah selalu menarik perhatian publik, entah ucapannya, tindakannya, maupun kehidupan pribadinya.
Permasalahan
Menjadi permasalahan sekarang ini adalah pro dan kontra terhadap da'i selebritis ini. Ada yang mengatakan bahwa da'i selebritis ini adalah salah satu cara berdakwah yang baik untuk menarik minat mad'u. Dan ada yang mengatakan bahwa da'i selebritis ini membawa banyak efek negatif kepada dakwah dan juga ajaran Islam itu sendiri. Sebelumnya kita harus melihat dari dua aspek positif dan negatifnya.
Positif
Mudah dalam menyampaikan dakwah. Dengan ini, dakwah yang ingin disampaikan akan lebih mudah dan jangkauannya lebih luas berbanding dengan dakwah cara biasa. Dakwahnya lebih mudah untuk diterima oleh mad'u.
Penyebaran dakwah Islam mampu bersaing dengan perkembangan zaman. Di zaman yang serba modern ini, Islam harus mampu bersaing dalam kepesatan pembangunan zaman agar tidak tertindas atau ketinggalan. Dengan adanya da'i-da'i selebritis ini dapat menghadirkan acara-acara televisi Islami dan menunjukkan cara hidup seorang muslim agar menjadi panutan untuk lainnya.
Menjadi profesi dan penghasilan rezeki. Menjadi da'i selebritis sungguh sangat menghasilkan rezeki yang melimpah ruah. Mengislamkan sebuah profesi dari artis yang notabennya negatif kearah yang positif dan Islami.
Negatif
Gaya hidup yang berubah. Dampak besar yang berlaku keatas da'i yang menjadi selebritis terlihat dari gaya hidupnya. Mungkin yang dulunya biasa-biasa saja atau sederhana, setelah menjadi selebritis semuanya serba menjadi mewah karena selalu disorot dengan kamera-kamera yang akan menceritakan kehidupan seseorang da'i itu.
Keluar dari nilai-nilai Islam. Kebanyakan para da'i selebritis ini keluar dari nilai-nilai keislaman yang mana niat asalnya adalah untuk menyebarkan dakwah tetapi malah mengejar kenikmatan dunia. Terlihat ketika sifat-sifat manusianya keluar seperti riak, takabur, sombong, dan lain sebagainya.
Memasang tarif. Sebagian da'i selebritis ada yang memasang tarif bagi setiap segmen yang dibawakan. Akhirnya, ikatan antara da'i dengan mad'u seperti ikatan bisnesman dengan pelanggannya. Dengan ini sudah terlihat bahwa keikhlasan seorang da'i itu sudah hilang.
Tidak mempunyai ilmu pengetahuan agama yang mencukupi. Kebanyakan dari da'i selebritis adalah bukan dari golongan-golongan ilmuwan agama yang mana ilmu pengetahuan agamanya sangat luas. Oleh dikarenakan cara berbicara dan penyampaian seorang da'i selebritis itu bagus dan baik, maka penyampaiannya dapat diterima. Yang menjadi permasalahan besar ketika ada diantara mereka yang menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan agama disebabkan oleh ketidaktahuan mereka.
Sekadar hiburan. Banyak di media-media sekarang, da'i selebritis ini menyampaikan dakwahnya tapi tidak mempunyai isi, hanya sekadar lelucon atau guyonan. Konsep dakwah disini terhapus serta merta karena ianya hanya sekedar hiburan untuk mencari rating penonton.
Kesimpulan
Dalam makalah ini, penulis memihak kepada kontra tentang da'i selebritis karena banyak negatifnya daripada positifnya. Atas dasar-dasar dan sebab-sebab sebagai berikut:
Tidak memenuhi kriteria sebagai seorang da'i
Ikhlas didalam berdakwah
Mendefinisikan tujuan
Mengoleksi sifat Mujahid
Mencari ilmu yang bermanfaat
Tidak memiliki pola hidup serba sempurna
Dll.
Hilang keikhlasan dalam berdakwah. Berdakwah tidak lagi dianggap sebagai tugas yang mulia untuk mencapai ridho Allah SWT melainkan hanya sebagai profesi untuk memenuhi kebutuhan duniawi dan akhirat terlepas.
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلَ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan menerima dari semua jenis amalan kecuali yang murni (ikhlas) untukNya dan untuk mencari wajahNya.
وَجَآءَ مِنْ أَقْصَا الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَى قَالَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ اتَّبِعُوا مَن لاَّ يَسْئَلُكُمْ أَجْرًا وَهُم مُّهْتَدُونَ
Dan datanglah seorang laki-laki dari ujung kota dengan bersegera, ia berkata: “Hai kaumku ikutilah utusan-utusan itu, ikutilah orang yang tidak meminta upah (balasan) kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Dari dalil Hadits dan Al-Quran diatas kita dapat melihat bahwa Allah SWT tidak menerima suatu amalan yang tidak ikhlas dan diseru untuk mengikuti orang-orang yang tidak meminta balasan karena merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Selain ikhlas, di dalam berdakwah wajib mengikuti Sunnah Nabi SAW. Sehingga seseorang berdakwah berdasarkan ilmu, hikmah dan kesabaran. Tidak berdakwah dengan bid’ah dan kemaksiatan. Karena memang Rasulullah SAW merupakan panutan terbaik bagi umat Islam dalam segala perkara, termasuk di dalam berdakwah menuju agama Allah. Allah Azza wa Jalla berfirman:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَالْيَوْمَ اْلأَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kamu (umat Islam, yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (pahala) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
Referensi
Al-Quran Al-Karim
As-Sunnah An-Nabawiyah
http://www.kompasiana.com/tomysaleh/siapa-itu-selebritis_550ffac2a33311c137ba7e04
http://ryannugrahaabuhasan.blogspot.co.id/2011/12/kriteria-dai.html
No comments:
Post a Comment